Laman

*** BINA PSIKOLOGI SURABAYA *** Alamat : Jl. Kedung Tarukan 2 / 31-A Surabaya, Telp. 03170272815 / 0817309685, email : mudhar.bps@gmail.com

Kamis, 10 Maret 2011

Dimensi Sosial Dalam Sholat (Persiapan)

Ibadah shalat memiliki dua dimensi, dimensi individual dan dimensi sosial. Dimensi individual adalah bagaimana shalat itu dijadikan sarana untuk berkomunikasi secara individu dengan Allah, walaupun dilakukan secara berjema’ah aspek individualnya dalam berkomunikasi dengan Allah menjadi tanggungjawab pribadi-pribadi yang sholat. Sementara dimensi sosial shalat adalah bagaimana shalat membawa dampak positif bagi lingkungan sosial masyarakat dimana individu yang melakukan shalat itu berada. Bahwa sholat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, merupakan manifestasi nilai-nilai sosial yang berada dalam sholat.
Orang mungkin sering bertanya, mengapa pada kebanyakan orang yang sholatnya rajin, berkali-kali naik haji, senang shodaqoh, tetapi perbuatannya juga banyak yang kotor, banyak yang hina. Nah dari disinilah salah satunya yang bisa diungkap dimensi sosial dari sholat.

1. Tanda Waktu Sholat (Adzan)
Tanda Waktu Sholat atau Adzan dilakukan untuk menunjukkan bahwa waktu sholat sudah tiba oleh karena itu para kaum muslimin segera datang dan berkumpul ke tempat sholat (masjid atau mosholla ataupun tempat lainnya) untuk menunaikan sholat. Kumandang adzan sebagai penunujuk waktu sholat membuktikan tentang adanya kepedulian dari seseorang (muadzin) untuk menyampaikan kepada masyarakat kaum muslimin bahwa sudah tiba waktu sholat. Kaum muslimin tidak perlu melihat jam lagi untuk mengetahui waktu sholat, kaum muslimin tidak perlu memakai alarm untuk mengingatkan waktu sholat. Bagaimana seandainya tidak ada adzan, kemungkinan besar banyak kaum muslimin yang kelewatan bahkan mungkin lupa akan waktu sholat. Adanya bentuk kepedulian dari muadzin inilah yang banyak membantu masyarakat muslim untuk mengingatkan waktu sholat.

2. Iqomah
Iqomah adalah seruan ataupun tanda bahwa sholat akan segera dimulai. Isi iqomat adalah mirip dengan isi adzan, meski ada beberapa perbedaan yg cukup signifikan. Jika adzan hanya memberitahu bahwa waktu sholat telah tiba, sedangkan iqomah memberitahu bahwa sholat akan dimulai, sehingga semua jema’ah sholat pada berdiri membentuk barisan (shof).

3. Barisan dalam Sholat (shof)
Barisan dalam sholat (shof) juga tidak lepas dari dimensi soalnya. Shof atau barisan diharuskan rapat dan lurus adalah untuk memberikan ruang kepada yang lain. Bagaimana seandainya shof dibuat atas kemauannya sendiri. Selain dari aspek estitika yang kurang baik, dari aspek sosial juga sangat penting. Kepedulian dan saling berbagi kepada orang lain juga dapat dilihat dari pengaturan shof dalam sholat ini.

Tentang siapa yang berhak menempati shof pertama, shof kedua, shof ketiga dan seterusnya diatur berdasarkan siapa yang datang lebih awal. Usia, pangkat, jabatan, kekayaan, kiyai, ustad, atau apa saja bukan ukuran untuk menempati shof tertentu. Barangsiapa yang datang paling awal dia berhak menempati shof pertama (dekat dengan imam). Demikian besar dimensi soalnya dari sholat, bahkan dari persiapan sholat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar