Laman

*** BINA PSIKOLOGI SURABAYA *** Alamat : Jl. Kedung Tarukan 2 / 31-A Surabaya, Telp. 03170272815 / 0817309685, email : mudhar.bps@gmail.com

Selasa, 08 Februari 2011

BAKAT ANAK

Setiap anak lahir dengan potensi dan bakatnya masing-masing. Sayang, setiap orangtua tidak dapat dengan mudah memahami bakat anaknya, terkadang kita sebagai orang tua kurang peka terhadap bakat yang dimiliki putra putrinya. Akibatnya banyak bakat yang tidak dapat  terdeteksi dan tidak dapat dikembangkan sejak dini dan bahkan hilang begitu saja. Apa bakat anak Anda? Menyanyi? Bermain sepak bola? Menulis puisi? Menggambar? Bila hingga saat ini Anda belum memiliki gambaran apa bakat anak anda, segera cari tahu. Mengenali bakat anak memang butuh kecermatan. Jangan juga bakat tidak bisa disamakan dengan pintar. Berbakat berarti memiliki potensi, sedangkan kepintaran didapat dari ketekunan mempelajari sesuatu. Dan hasilnyapun akan berbeda, ketekunan yang tidak dibekali bakat tentu hasilnya tidak sebaik jika ketekunan iti disertai dengan bakat. Sebaliknya juga jika bakat anak tidak didukung lingkungan, ia tak akan berkembang, bakat itu hanya akan terpendam.

SERINGKALI orangtua merasa benar dan merasa pintar bahwa anaknya memiliki bakat seperti orangtuanya. Maka orangtua pun mencoba membawa anaknya untuk les bahasa Inggris, piano, balet, dan sebagainya. Namun pada akhirnya maksud pengembangan bakat anaknya yang diperkirakan akan berkembang pesat nantinya, namun terkadang tidaklah demikian. Kegagalan tidak jarang yang diperoleh, bakat tidak berkembang sama sekali, padahal niat dan usaha orang tua untuk mengembangkan anaknya sedemikian besarnya. Tidak memperdulikan biaya yang akan dikeluarkan demi pengembangan bakat putra-putrinya. Berbagai tempat les, berbagai tempat pengembangan bakat anak, berbagai tempat audisi telah didatangi, hanya dengan satu tujuan, yaitu Bakat Anak.  Padahal setiap anak itu unik dan memiliki karakter, bakat, dan potensi yang berbeda-beda. Tidak semua bakat yang dimilliki orang tuanya dapat diturunkan secara genetik kepada putra putrinya.
Ada anak yang bakatnya terlihat jelas sehingga mudah dikenali. Namun, ada juga yang terlalu menonjol. Keduanya tentu membutuhkan perlakuan yang beda pada awalnya. Lantaran itu berikanlah kesempatan kepada anak untuk mencoba berbagai kegiatan yang bervariasi sehingga dapat menggali dan menemukan bakatnya.
Fudyartanta (2005) mengemukakan bahwa bakat merupakan kemampuan yang lebih menonjol daripada yang lain, baik secara intelektual (teoritis) maupun secara praktis, dimana kedua-duanya memiliki posisi kualitas yang tinggi.
Guildford (Sunaryo, 2004) mengemukakan bahwa bakat bertalian dengan kecakapan untuk melakukan sesuatu.
Sukardi (Sunaryo, 2004) mengartikan bakat sebagai suatu kondisi atau kualitas yang dimiliki oleh individu yang memungkinkan dirinya dapat berkembang di masa yang akan datang.
Prinsipnya bakat merupakan potensi yang dimiliki orang seseorang, potensi ini (bakat) cenderung lebih menonjol dibandingkan dengan potensi-potensi lain yang dimiliki. Kemampuan yang dimiliki setiap orang bermacam-macam, bisa ratusan bahkan ribuan kemampuan yang dimiliki. Setiap kemampuan memiliki kualitas yang bebeda dengan potensi yang lain. Ada salah satu potensi yang paling dominan dari pada potensi yang lain. Potensi yang paling dominan inilah yang disebut dengan BAKAT. Bagaimanakah cara mengetahui BAKAT … ?

2 komentar:

  1. Salam Pak Mud'har...

    To the point aja pak... banyak pertanyaan bermunculan dari para Ibu..
    "Bagaimana mengetahui Bakat anak, apalgi kalo anaknya introvert ??"

    Terima kasih

    BalasHapus
  2. Sebenarnya secara sederhana bakat dapat dilihat langsung dari perilaku dan kemampuan anak, walaupun cara ini tidak seakurat Tes Bakat. Introvert - Extrovert sebenarnya sama saja, hanya saja kalau untuk dilakukan pendekatan atau tes akan lebih mudah anak2 yg extrovert. Penjelasan singkat, smg bermanfaat

    BalasHapus