Laman

*** BINA PSIKOLOGI SURABAYA *** Alamat : Jl. Kedung Tarukan 2 / 31-A Surabaya, Telp. 03170272815 / 0817309685, email : mudhar.bps@gmail.com

Senin, 24 Januari 2011

BELAJAR

Di dalam hidupnya manusia tidak luput dan selalu melakukan suatu proses yang dinamakan belajar, dengan belajar manusia bisa menjadi lebih tahu serta lebih mengerti tentang arti hidupnya. Dalam hal ini, Abror (1993) menjelaskan bahwa  belajar adalah perbuatan yang dilakukan secara terus menerus sepanjang hayat manusia dan sekaligus merupakan suatu keharusan bagi setiap manusia untuk melakukannya demi meningkatkan bobot dan kualitas hidupnya.
Kemudian Slameto (1991), berpendapat bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan Cronbach (dalam Suryabrata, 1984) berpendapat bahwa “Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”. Jadi menurut Cronbach belajar paling baik adalah melalui pengalaman, semakin banyak pengalaman yang diperoleh oleh individu maka dengan sendirinya akan makin banyak juga pengetahuan yang dimiliki individu tersebut. Menurut pendapat ini, proses belajar akan berhasil dengan baik apabila diperoleh melalui pengalaman.
Idrus (1993) mengatakan bahwa belajar merupakan kegiatan aktif dalam bentuk melihat, mengamati, memikirkan dan memahami sesuatu yang dipelajari, dengan melakukan kegiatan belajar maka akan terjadi perubahan-perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, sikap dan tingkah laku, pengetahuan dan pemahaman. Pendapat ini sejalan dengan Kimbel dan Garmezy (dalam Tambrani Dkk, 1994) yang berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang relatif permanen dalam perilaku yang potensial sebagai latihan yang di reward.
Mengenai perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat dari proses belajar Slameto (1991), mengemukakan pendapatnya bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara menyeluruh, sebagai hasil pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungan. Salameto juga mengemukakan bahwa ciri-ciri dari perubahan perilaku yang merupakan hasil dari belajar  sebagai berikut :
1.      Perubahan terjadi secara sadar.
2.      Perubahan dalam belajar bersifat kontiyu dan fungsional.
3.      Perubahan dalam belajar bersifat permanen.
4.      Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.
5.      Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Kesimpulan dari pendapat-pendapat tersebut bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan individu dalam upaya memperoleh informasi untuk mencapai tujuan, melalui pengalaman dan latihan didalam interaksi dengan lingkungan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar.
Belajar merupakan suatu proses yang dapat menyebabkan suatu perubahan, oleh sebab itu didalam belajar terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya. Slameto (1995) berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam kegiatan belajar antara lain :
1.      Faktor intern, yaitu faktor-faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri, yang meliputi :
Ø     Faktor jasmani, meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.
Ø     Faktor psikologis, meliputi bakat, perhatian, intelegensi, minat, motif, kematangan dan kesiapan.
Ø     Faktor kelelahan.
2.      Faktor eksternal,  yaitu  faktor-faktor yang berasal dari luar siswa, yang meliputi :
Ø    Faktor keluarga yang meliputi : pola asuh orang tua, relasi antar anggota keluarga, keadaan ekonomi keluarga, latarbelakang budaya keluarga.
Ø    Faktor sekolah yang meliputi : metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa lain dan kedisiplinan sekolah.
Ø    Faktor masyarakat yang meliputi : kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan bermasyarakat.
Sedangkan Ausubel (dalam Abror, 1993) dalam teorinya menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibagi menjadi 2 kategori, antara lain :
1.        Kategori perseorangan (Interpersonal category), meliputi :
Ø  Faktor struktur kognitif (Cognitive structure variables factor)
Ø  Faktor kesiapan yang berkembang (Developmental readiness factor)
Ø  Faktor kemampuan intelektual (Intellectual ability factor)
Ø  Faktor motivasi dan sikap (Motivational and attitudional factors)
Ø  Faktor kepribadian (personality factor)
2.        Kategoti situasi (Situasional category), meliputi :
2.1.  Praktek (practice), meliputi : frekuensi, distribusi, metode dan kondisi umum.
2.2.  Susunan atau rencana bahan pelajaran (The arrangement of instructional), dalam arti jumlah, kesulitan, tingkat ukuran, logika yang mendasari, urutan, pengaturan kecepatan dan penggunaan alat-alat peraga dalam pengajaran.
2.3.  Faktor kelompok dan sosial tertentu (Certain group and social factor), meliputi : suasana kelas, kerjasama dan persaingan dan keadaan kultur.
Karakteristik guru (Characteristics of the teacher), meliputi : kemampuan kognitif, pengetahuan tentang subject-matter, kemampuan dan kesanggupan pedagogis, kepribadian dan tingkah lakunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar